Senin, 16 Februari 2009

Program Wisata Industri Kecil Luwai Garment

Program Wisata Industri Kecil Luwai Garment
Motivasi Pelajar untuk Berwiraswasta


Rombongan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Praja Tanah Grogot, mengunjungi pabrik industri kecil milik Luwai Garment, Sabtu (7/2), di Jl LKMD No 26, Batu Ampar Balikpapan Utara. Mereka tampak begitu serius mengamati proses pembuatan kaos, mulai dari pemotongan kain, sampai dengan proses menyablon gambar pada setiap potongan kaos.

SIANG itu, rombongan yang terdiri dari 40 mahasiswa dan empat dosen, melakukan studi lapangan. Acara itu juga menjadi bagian dari program kegiatan Wisata Industri Kecil Luwai Garment, yang sudah berjalan tiga tahun. Kegiatan positif ini didasari keinginan sederhana pimpinan sekaligus pemilik Luwai Garment, Ilman Nafi'an.

Pengusaha asli kelahiran Balikpapan ini ingin memberikan inspirasi dan motivasi dalam dunia usaha dan berwirausaha kepada pelajar, mahasiswa, maupun kalangan di luar pendidikan. Melalui pendidikan wisata yang melihat secara langsung kegiatan usaha, diharapkan dapat menimbulkan keberanian dan keinginan mereka untuk berwirausaha sendiri.

"Nantinya, usaha ini dapat memotivasi mereka untuk menciptakan lapangan kerja yang bermanfaat bagi masyarakat serta pengembangan ekonomi lokal," kata Ilman. Apalagi saat ini jarang sekali ditemukan industri garmen yang mau memberikan kesempatan kepada pihak luar untuk berkunjung ke pabrik mereka.

Program ini pada pelaksanaannya dikemas secara unik dan menarik, sehingga peserta berantusias dan tidak jenuh. "Misalkan untuk anak TK dan Playgroup, kita membuat permainan. Sedangkan untuk pelajar dan mahasiswa, digelar dialog seputar kewirausahaan di dunia garmen. Kita juga mengajak mereka melihat langsung proses produksi, " ujar Ilman.

Pada saat dialog dengan mahasiswa STIE Widya Praja, ada mahasiswa yang bertanya, apakah dengan keterbukaan itu tidak membuat Luwai Garment khawatir takut, semisal ilmu usahanya justru ditiru orang."Insya Allah tidak. Karena jika bisa memberikan yang bermanfaat buat orang lain, mengapa tidak," katanya.

Ilman menjelaskan, program Wisata Industri Kecil ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen Luwai untuk dekat dengan publik dan konsumen. Selama tiga tahun berjalan, program ini mendapat respon positif dari pengunjung yang sudah datang.

Tidak hanya pelajar dan mahasiswa, tapi Luwai pernah mendapat kunjungan dari yayasan sosial seperti Ibu-ibu PKK dari luar Balikpapan, diantaranya Samarinda, Bontang dan Tanah Grogot.

Untuk program ini, Luwai tidak membebankan biaya apapun tapi justru memberikan ilmu dan souvenir kepada pengunjung di pabrik mereka. Bagi yang berminat, silahkan mengajukan permohonan ke Luwai Garment. Mereka akan dipersilahkan datang sesuai dengan waktu yang sudah diatur manajeman. Surat permohonan bisa dikirim ke Luwai Balikpapan di Jl. Kauman No. 4 Gn Pasir. (bdu)

Sumber : Tribun Kaltim, Selasa, 10 Februari 2009

Senin, 02 Februari 2009

Luwai Garment Rambah Souvenir

Luwai Garment Rambah Souvenir

Kamis, 29 Januari 2009 | 21:52 WIB

BALIKPAPAN, KAMIS - Berdiri sejak tahun 1997, Luwai Garment lebih dikenal sebagai penghasil baju kaos. Selanjutnya berkembang ke pembuatan seragam dan produk garment lainnya seperti topi, jaket, rompi, jas, blazer dan lainnya.

Di pertengahan tahun 2008 lalu, home industri yang terletak di Jalan Kauman No 4 Balikpapan ini mulai merambah ke produk souvenir yang memasang merek "East Borneo". Berupa kaos dengan berbagai warna dan ukuran yang menampilkan desain alam, budaya, flora dan fauna khas Kalimantan Timur. Seperti orang Dayak, burung Enggang, Orang Utan, Bekantan juga alat perang seperti sumpit dan alat musik khas suku Dayak.

"Kami meluncurkan brand East Borneo, Juni tahun lalu. East Borneo merupakan brand tersendiri yang berada di bawah divisi retail Luwai Garment. Awalnya hanya iseng, karena sudah lama ingin mengangkat budaya Kaltim di atas kaos. Agar lebih dikenal banyak orang, baik di Kaltim maupun di luar Kaltim. Tetapi belum baru terealisasi kemarin," ungkap pemilik Luwai Garment, Ilman Nafian di ruang kerjanya, Kamis (29/1).

Meski demikian, dari beberapa pameran yang digelar di Kaltim belum lama ini, lebih 1.000 lembar kaos East Borneo berhasil terserap pasar. Terutama kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVII lalu. Dari jumlah tersebut, desain orang utan, Hudog Mask, Bekantan, Obor Balikpapan dan Pesut menjadi incaran pembeli. "Saya berharap East Borneo bisa menjadi icon souvenir di Kaltim. Seperti halnya, Dagadu di Yogyakarta dan Joger di Bali. Karena tak hanya kaos, East Borneo juga mengeluarkan beberapa produk lainnya, seperti topi, jaket juga sweater," kata Ilman.

Mematok harga Rp 49.900 per lembar, East Borneo tersedia untuk berbagai segmen. Dewasa laki- laki dan perempuan, anak-anak hingga ukuran besar. Dengan lebih 25 warna pilihan.

Ilman juga menjamin pembeli tidak akan kecewa dengan kualitas kaos keluaran East Borneo. Pasalnya, khusus souvenir yang satu ini mengambil bahan katun Combet 100 persen dengan kualitas ekspor terbaik. Menyerap keringat, tidak luntur dan tidak mudah belel. Jahitannya pun rapi dan pas di badan, karena dikerjakan penjahit Luwai yang berpengalaman di bidang jahit menjahit kaos. "Desain kaos juga tidak pasaran. Bahkan hingga saat ini ada sekitar 100 desain yang telah dikeluarkan dan kami terus mengeluarkan sedikitnya lima desain baru setiap bulannya," ujar Ilman.

Untuk kegiatan spesial, Ilman juga menerima pesanan kaos souvenir dengan layanan antar di tempat. Khusus untuk pemesanan dalam jumlah tertentu. "Kami juga melayani pemesanan dengan gambar dan model yang disesuaikan keinginan pembeli. Dengan jumlah pemesanan minimal 24 lembar. Bahkan bila pemesanan di atas 100 lembar, diberikan diskon khusus," ujar Ilman.(sar)

Sumber : http://www.tribunkaltim.co.id/read/artikel/20381

Kamis, 16 Oktober 2008

Ilman Nafi'an : Jalankan Usaha dengan Manajemen Religi


Senin, 29 September 2008 , 10:21:00
Menikmati Sahur Bersama Ilman Nafian

Umumnya usaha kecil-menengah (UKM), dijalankan dengan manajemen konvensional. Tapi di tangan Ilman Nafian, semuanya jadi beda. Luwai Garment yang ia punya, dikelola dengan manajemen terbuka, dengan menonjolkan sisi religi. Di usia yang keduabelas, usaha konveksi lokal ini tumbuh sehat.

Waktu masih menunjukkan pukul 03.30, ketika tim gerebek sahur Kaltim Post, tiba di kediaman Ilman, di Jl LKMD Batu Ampar, Balikpapan. Ketika tim membuka pagar, Ilman yang sudah menunggu di ruang tamu segera menyambut di depan pintu.

“Nggak susah kan nyari rumah saya,” katanya ramah. Subuh itu, ia ditemani sang istri. “Ayo langsung saja. Nanti keburu imsak,” ajaknya.

Di meja makan keluarga, sudah terhidang aneka makanan. Ada ikan kakap asam-manis, sup kimlo telur puyuh, cah kangkung, ayam bumbu kecap, melinjo. Tak ketinggalan buah-buah segar. “Silakan, seadanya saja,” kata istri Ilman merendah. “Wah, ini lebih dari cukup. Komplit,” kata Trias Chahyo, redaktur pelaksana Kaltim Post yang memimpin tim.

Begitulah, suasana subuh itu begitu akrab. Maklum, bagi Kaltim Post, H.Ilman bukan orang asing. Ia adalah putra dari H. Mas Suleman, mantan pemimpin redaksi Kaltim Post yang pertama. Obrolan pun mengalir lepas.

Topik bahasan makin asyik ketika menyinggung soal usaha konveksi yang kini ditekuni. Dikisahkan, saat awal merintis usaha sekira 12 tahun lalu, diakui begitu berat. Saat itu, masyarakat masih menggemari produk luar, terutama Jawa. Tapi perlahan, semua bisa diatasi.

Pembenahan terus dilakukan, terutama masalah alat produksi. Bagi Ilman, ia tak segan menginvestasi modalnya untuk pengadaan alat produksi itu. Bahkan kini, untuk memproduksi pakaian, sudah didukung oleh 6 unit mesin bordir komputer. “Alat ini sangat membantu,” katanya.

Tak hanya investasi alat produksi, Luwai juga terus melebarkan sayap usahanya. Tak hanya di Balikpapan, Luwai sudah “bermain” di daerah lain, seperti Bontang, Samarinda dan Tarakan. Sekarang bahkan sudah ada rencana masuk ke Bnajarmasin (Kalsel), walau baru divisi marketing. “Tapi ke depan, akan ada cabang produksi di sana. Kita lihat prospeknya dulu,” terangnya.

Menyimak kisah usahanya, ternyata ada konsep manajemen unik yang diterapkan, yakni perpaduan antara sisi duniawi dan rohani. Ilman menyebutnya sebagai manajemen religi. “Iya, saya menekankan kepada karyawan untuk tak sekedar cari keuntungan. Tapi harus dibarengi moral agama. Ini penting untuk menghindari kecurangan di perusahaan,” urainya.

Maka tak heran, jika Ilman membuat anggaran khusus untuk mengirim karyawan mengikuti pelatihan mental semacam ESQ. Begitu juga sebelum memulai keja, ada sesi siraman rohani.

Begitu kental nuansa rohani dan kemanusiaanya, orientasi usaha Luwai diarahkan pada pemberdayaan kaum cacat. Di sini, Luwai berani menerima karyawan yang memiliki keterbatasan fisik. “Ini investasi akhirat. Lagi pula, asal dibina dengan baik, mereka juga bisa kok,” jelas Ilman.

Kini, Luwai sudah menjelma menjadi UKM yang cukup berhasil. Setidaknya itu tergambar dari jumlah karyawan yang mencapai 150 orang, kemampuan produksi yang mencapai 20.000 lembar kaos per bulan (belum termasuk jumlah produk non kaos), serta mampu menggaji karyawan dengan standar UMR. “Alhamdulillah, ini semua berkat kerja keras karyawan juga. Untuk menjaga iklim kerja, saya tidak menjaga jarak dengan karyawan. Artinya, kalau ada keluhan, silakan disampaikan. Semuanya serba terbuka. Dan selama ini, sistem keterbukaan itu berjalan cukup baik,” katanya.

Tak terasa, waktu sahur sudah masuk imsak. Tim pun pamit pulang. Tapi sebelum meninggalkan rumah, H.Ilman memberi kenang-kenangan baju dengan tulisan Gerebek Sahur Kaltim Post. “Ide ini baru datang. Langsung saya buat, dua jam selesai,” katanya tersenyum. (indra nuswa)

Sumber : http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=6933

Luwai Garment Bagi 1.000 Celemek Gratis

Jum'at, 12 September 2008 , 09:01:00


BALIKPAPAN - Badan Dakwah Islamiyah (BDI) Daarut Taubah Luwai Garment membagi-bagikan 1.000 lembar celemek Ramadan gratis kepada penjual makanan di pasar Ramadan.

Kegiatan dalam rangka memeriahkan datangnya bulan suci Ramadan 1429 H ini sudah menjadi tradisi setiap tahun, dan kali ini merupakan kali ketiga.

“Saya sangat puas karena mendapat sambutan begitu antusias dari para penjual makanan buka puasa,” tutur H Ilman Nafian, bos Luwai Garment Balikpapan yang terjun langsung ke lapangan membagi celemek bersama sejumlah anak buahnya.

Menurutnya, pembagian celemek tersebut dilakukan sejak awal Ramadan di empat kota di mana Luwai Garment membuka cabangnya, yakni Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Tarakan.

“Kegiatan ini merupakan agenda rutin Badan Dakwah Islamiyah (BDI) Daarut Taubah Luwai Garment yang diketuai M Arbani,” kata pengusaha muda penggemar motor besar dan memancing ikan itu. Dia berharap, selain dapat lebih memeriahkan suasana Ramadan, pembagian celemek itu mampu membuat pasar Ramadan lebih cantik.

“Kalau masih ada yang belum kebagian, kami mohon maaf karena semata-mata ini keterbatasan kami. Dan mudah-mudahan ke depannya kami bisa menyediakan lebih banyak Celemek Ramadan lagi,” ucap Ilman.(*)

Sumber : http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=5871

Sponsorship Luwai Garment dalam Pemilihan Putri Kaltim




Andina Puteri Indonesia Kaltim 2008


ANDINA Kamaluddin, perwakilan asal Samarinda, berhasil meraih gelar Putri Indonesia Kaltim 2008 dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) Kaltim, Kalsel, Kalteng 2008. Andina menyingkirkan 10 finalis asal Kaltim dalam grand final PPI Kaltim yang berlangsung di ballroom Hotel Le Grandeur, Sabtu (14/6).

Dara kelahiran Samarinda 6 Desember 1987 ini tampil penuh percaya diri menjawab pertanyaan kunci yang disampaikan pembawa acara Tri Ekwan, disaksikan ke enam juri. Pertanyaan itu, apa manfaat dari pelaksanaan PON Kaltim 2008 yang berlangsung Juli mendatang?

”PON adalah momen yang teramat penting. Sebab menjadi ajang untuk memperkenalkan Kaltim. Khususnya tempat-tempat parawisata yang dimiliki. Banyak lokasi wisata terbaik dimiliki Kaltim tapi belum dikenal secara meluas,” tutur Sarjana Fakultas Hukum Airlangga Surabaya ini.


Andina akan mewakili Kaltim pada PPI tingkat nasional di Jakarta 15 Agustus 2008 mendatang. Selain Andina, Veronica Octa Dewi berhasil terpilih sebagai PPI Kalteng. Sementara Kalsel diwakili oleh Annisa Shinta.

Dalam babak penyisihan, ke-21 finalis PPI 2008 sebelumnya melakukan peragaan busana dengan busana casual yang dipadukan dengan kain batik Ampiek.
Babak grand final itu dihadiri Wawali Balikpapan H Rizal Effendi SE, Direktur Kaltim Post Group (KPG) H Ivan Firdaus, serta beberapa pejabat Pemkot Balikpapan lainnya.

Event garapan Kaltim Post Group dan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) ini ini didukung Pemkot Balikpapan, Pemprov Kalteng, Radar Banjarmasin, Kalteng Pos, Luwai Garment, East Borneo the Etnic Clothing, Smart Design, Diva Spa, PT Garuda Indonesia, Kantor Pariwisata Balikpapan, A&R Studio, Agus Kencana Studio, Jali-Jali Enterprise, Cipta Gemilang Production, Colour Management, Novia Salon, Tip Top Restaurant, Resto Alexa, Dandito Restaurant, Yamaha, Indosiar, LP3I Balikpapan, dan Dailly’s Studio, Telkom Flexi dan radio KPFM 95,4 Mhz Balikpapan.

Sumber : http://www.kpfm.info/index.php?option=com_content&task=view&id=10&Itemid=78

Kaos Kado Ultah untuk Kaltim Post


Rabu, 9 Januari 2008
Kaus Kado Ultah dari Luwai Garment

Luwai Garment juga ikut berbagi kebahagiaan di ultah ke-20 Kaltim Post. Melalui pimpinannya H Ilman Nafian, memberikan kado ultah berupa kaus bermotif batik Ampiek. “Kami tahu ibu-ibu Kaltim Post akan melakukan kunjungan ke gakin. Jadi, kaus itu bisa dipergunakan,” kata Ilman.

Baju kaus tersebut diserahkan secara simbolis dari Kepala Produksi Luwai Garment Sudarwati dan Design Rudy Rahmadi kepada Manajer Event Organizer (EO) Kaltim Post Group (KPG) Noor Awaliah, kemarin. “Terima kasih, semoga Luwai kian berkembang dan sukses selalu,” ucap Noor Awaliah. (foto : one/kp)

Sumber : http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?berita=Balikpapan&id=242438

PS Teratai Brimob vs FC Luwai Garment

Senin, 7 Januari 2008
Sepak Bola Silaturahmi

BALIKPAPAN-Di sela-sela kesibukannya memenuhi permintaan aneka pakaian yang terus meningkat, karyawan Luwai Garment Balikpapan tetap menyempatkan diri menyalurkan hobi bermain sepak bola secara rutin. Minggu (6/1) kemarin, mereka melakukan pertandingan persahabatan dengan PS Teratai Brimob.

Bertempat di lapangan SPN Balikpapan, pertandingan berjalan seru dan menarik dengan determinasi yang tinggi. Pemain PS Teratai Brimob mendominasi permainan dari awal hingga akhir. Gol pertama PS Teratai Brimob dicetak dari titik penalti setalah salah seorang pemainnya ditekling oleh pemain belakang FC Luwai Garment.
PS Teratai Brimob yang didukung fisik prima dan kekompakan tim yang solid berhasil mengalahkan tamunya dengan skor tipis 3-2.

“Pertandingan ini adalah pertandingan kami yang ke-4 setelah kami liburan Puasa. Lawan tim kami sebelumnya adalah PS Eka Dharma, PS Bank Permata, dan PS Acergy. Dalam kesemua petandingan tersebut kami sama sekali tidak pernah memetik kemenangan sekali pun, tetapi tidak apa-apa yang penting adalah silaturahminya,” ujar Ilman N, pimpinan Luwai Garment.(*)

Sumber : http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?berita=Olahraga&id=242172