Kamis, 16 Oktober 2008

Ilman Nafi'an : Jalankan Usaha dengan Manajemen Religi


Senin, 29 September 2008 , 10:21:00
Menikmati Sahur Bersama Ilman Nafian

Umumnya usaha kecil-menengah (UKM), dijalankan dengan manajemen konvensional. Tapi di tangan Ilman Nafian, semuanya jadi beda. Luwai Garment yang ia punya, dikelola dengan manajemen terbuka, dengan menonjolkan sisi religi. Di usia yang keduabelas, usaha konveksi lokal ini tumbuh sehat.

Waktu masih menunjukkan pukul 03.30, ketika tim gerebek sahur Kaltim Post, tiba di kediaman Ilman, di Jl LKMD Batu Ampar, Balikpapan. Ketika tim membuka pagar, Ilman yang sudah menunggu di ruang tamu segera menyambut di depan pintu.

“Nggak susah kan nyari rumah saya,” katanya ramah. Subuh itu, ia ditemani sang istri. “Ayo langsung saja. Nanti keburu imsak,” ajaknya.

Di meja makan keluarga, sudah terhidang aneka makanan. Ada ikan kakap asam-manis, sup kimlo telur puyuh, cah kangkung, ayam bumbu kecap, melinjo. Tak ketinggalan buah-buah segar. “Silakan, seadanya saja,” kata istri Ilman merendah. “Wah, ini lebih dari cukup. Komplit,” kata Trias Chahyo, redaktur pelaksana Kaltim Post yang memimpin tim.

Begitulah, suasana subuh itu begitu akrab. Maklum, bagi Kaltim Post, H.Ilman bukan orang asing. Ia adalah putra dari H. Mas Suleman, mantan pemimpin redaksi Kaltim Post yang pertama. Obrolan pun mengalir lepas.

Topik bahasan makin asyik ketika menyinggung soal usaha konveksi yang kini ditekuni. Dikisahkan, saat awal merintis usaha sekira 12 tahun lalu, diakui begitu berat. Saat itu, masyarakat masih menggemari produk luar, terutama Jawa. Tapi perlahan, semua bisa diatasi.

Pembenahan terus dilakukan, terutama masalah alat produksi. Bagi Ilman, ia tak segan menginvestasi modalnya untuk pengadaan alat produksi itu. Bahkan kini, untuk memproduksi pakaian, sudah didukung oleh 6 unit mesin bordir komputer. “Alat ini sangat membantu,” katanya.

Tak hanya investasi alat produksi, Luwai juga terus melebarkan sayap usahanya. Tak hanya di Balikpapan, Luwai sudah “bermain” di daerah lain, seperti Bontang, Samarinda dan Tarakan. Sekarang bahkan sudah ada rencana masuk ke Bnajarmasin (Kalsel), walau baru divisi marketing. “Tapi ke depan, akan ada cabang produksi di sana. Kita lihat prospeknya dulu,” terangnya.

Menyimak kisah usahanya, ternyata ada konsep manajemen unik yang diterapkan, yakni perpaduan antara sisi duniawi dan rohani. Ilman menyebutnya sebagai manajemen religi. “Iya, saya menekankan kepada karyawan untuk tak sekedar cari keuntungan. Tapi harus dibarengi moral agama. Ini penting untuk menghindari kecurangan di perusahaan,” urainya.

Maka tak heran, jika Ilman membuat anggaran khusus untuk mengirim karyawan mengikuti pelatihan mental semacam ESQ. Begitu juga sebelum memulai keja, ada sesi siraman rohani.

Begitu kental nuansa rohani dan kemanusiaanya, orientasi usaha Luwai diarahkan pada pemberdayaan kaum cacat. Di sini, Luwai berani menerima karyawan yang memiliki keterbatasan fisik. “Ini investasi akhirat. Lagi pula, asal dibina dengan baik, mereka juga bisa kok,” jelas Ilman.

Kini, Luwai sudah menjelma menjadi UKM yang cukup berhasil. Setidaknya itu tergambar dari jumlah karyawan yang mencapai 150 orang, kemampuan produksi yang mencapai 20.000 lembar kaos per bulan (belum termasuk jumlah produk non kaos), serta mampu menggaji karyawan dengan standar UMR. “Alhamdulillah, ini semua berkat kerja keras karyawan juga. Untuk menjaga iklim kerja, saya tidak menjaga jarak dengan karyawan. Artinya, kalau ada keluhan, silakan disampaikan. Semuanya serba terbuka. Dan selama ini, sistem keterbukaan itu berjalan cukup baik,” katanya.

Tak terasa, waktu sahur sudah masuk imsak. Tim pun pamit pulang. Tapi sebelum meninggalkan rumah, H.Ilman memberi kenang-kenangan baju dengan tulisan Gerebek Sahur Kaltim Post. “Ide ini baru datang. Langsung saya buat, dua jam selesai,” katanya tersenyum. (indra nuswa)

Sumber : http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=6933

Luwai Garment Bagi 1.000 Celemek Gratis

Jum'at, 12 September 2008 , 09:01:00


BALIKPAPAN - Badan Dakwah Islamiyah (BDI) Daarut Taubah Luwai Garment membagi-bagikan 1.000 lembar celemek Ramadan gratis kepada penjual makanan di pasar Ramadan.

Kegiatan dalam rangka memeriahkan datangnya bulan suci Ramadan 1429 H ini sudah menjadi tradisi setiap tahun, dan kali ini merupakan kali ketiga.

“Saya sangat puas karena mendapat sambutan begitu antusias dari para penjual makanan buka puasa,” tutur H Ilman Nafian, bos Luwai Garment Balikpapan yang terjun langsung ke lapangan membagi celemek bersama sejumlah anak buahnya.

Menurutnya, pembagian celemek tersebut dilakukan sejak awal Ramadan di empat kota di mana Luwai Garment membuka cabangnya, yakni Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Tarakan.

“Kegiatan ini merupakan agenda rutin Badan Dakwah Islamiyah (BDI) Daarut Taubah Luwai Garment yang diketuai M Arbani,” kata pengusaha muda penggemar motor besar dan memancing ikan itu. Dia berharap, selain dapat lebih memeriahkan suasana Ramadan, pembagian celemek itu mampu membuat pasar Ramadan lebih cantik.

“Kalau masih ada yang belum kebagian, kami mohon maaf karena semata-mata ini keterbatasan kami. Dan mudah-mudahan ke depannya kami bisa menyediakan lebih banyak Celemek Ramadan lagi,” ucap Ilman.(*)

Sumber : http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=5871

Sponsorship Luwai Garment dalam Pemilihan Putri Kaltim




Andina Puteri Indonesia Kaltim 2008


ANDINA Kamaluddin, perwakilan asal Samarinda, berhasil meraih gelar Putri Indonesia Kaltim 2008 dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) Kaltim, Kalsel, Kalteng 2008. Andina menyingkirkan 10 finalis asal Kaltim dalam grand final PPI Kaltim yang berlangsung di ballroom Hotel Le Grandeur, Sabtu (14/6).

Dara kelahiran Samarinda 6 Desember 1987 ini tampil penuh percaya diri menjawab pertanyaan kunci yang disampaikan pembawa acara Tri Ekwan, disaksikan ke enam juri. Pertanyaan itu, apa manfaat dari pelaksanaan PON Kaltim 2008 yang berlangsung Juli mendatang?

”PON adalah momen yang teramat penting. Sebab menjadi ajang untuk memperkenalkan Kaltim. Khususnya tempat-tempat parawisata yang dimiliki. Banyak lokasi wisata terbaik dimiliki Kaltim tapi belum dikenal secara meluas,” tutur Sarjana Fakultas Hukum Airlangga Surabaya ini.


Andina akan mewakili Kaltim pada PPI tingkat nasional di Jakarta 15 Agustus 2008 mendatang. Selain Andina, Veronica Octa Dewi berhasil terpilih sebagai PPI Kalteng. Sementara Kalsel diwakili oleh Annisa Shinta.

Dalam babak penyisihan, ke-21 finalis PPI 2008 sebelumnya melakukan peragaan busana dengan busana casual yang dipadukan dengan kain batik Ampiek.
Babak grand final itu dihadiri Wawali Balikpapan H Rizal Effendi SE, Direktur Kaltim Post Group (KPG) H Ivan Firdaus, serta beberapa pejabat Pemkot Balikpapan lainnya.

Event garapan Kaltim Post Group dan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) ini ini didukung Pemkot Balikpapan, Pemprov Kalteng, Radar Banjarmasin, Kalteng Pos, Luwai Garment, East Borneo the Etnic Clothing, Smart Design, Diva Spa, PT Garuda Indonesia, Kantor Pariwisata Balikpapan, A&R Studio, Agus Kencana Studio, Jali-Jali Enterprise, Cipta Gemilang Production, Colour Management, Novia Salon, Tip Top Restaurant, Resto Alexa, Dandito Restaurant, Yamaha, Indosiar, LP3I Balikpapan, dan Dailly’s Studio, Telkom Flexi dan radio KPFM 95,4 Mhz Balikpapan.

Sumber : http://www.kpfm.info/index.php?option=com_content&task=view&id=10&Itemid=78

Kaos Kado Ultah untuk Kaltim Post


Rabu, 9 Januari 2008
Kaus Kado Ultah dari Luwai Garment

Luwai Garment juga ikut berbagi kebahagiaan di ultah ke-20 Kaltim Post. Melalui pimpinannya H Ilman Nafian, memberikan kado ultah berupa kaus bermotif batik Ampiek. “Kami tahu ibu-ibu Kaltim Post akan melakukan kunjungan ke gakin. Jadi, kaus itu bisa dipergunakan,” kata Ilman.

Baju kaus tersebut diserahkan secara simbolis dari Kepala Produksi Luwai Garment Sudarwati dan Design Rudy Rahmadi kepada Manajer Event Organizer (EO) Kaltim Post Group (KPG) Noor Awaliah, kemarin. “Terima kasih, semoga Luwai kian berkembang dan sukses selalu,” ucap Noor Awaliah. (foto : one/kp)

Sumber : http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?berita=Balikpapan&id=242438

PS Teratai Brimob vs FC Luwai Garment

Senin, 7 Januari 2008
Sepak Bola Silaturahmi

BALIKPAPAN-Di sela-sela kesibukannya memenuhi permintaan aneka pakaian yang terus meningkat, karyawan Luwai Garment Balikpapan tetap menyempatkan diri menyalurkan hobi bermain sepak bola secara rutin. Minggu (6/1) kemarin, mereka melakukan pertandingan persahabatan dengan PS Teratai Brimob.

Bertempat di lapangan SPN Balikpapan, pertandingan berjalan seru dan menarik dengan determinasi yang tinggi. Pemain PS Teratai Brimob mendominasi permainan dari awal hingga akhir. Gol pertama PS Teratai Brimob dicetak dari titik penalti setalah salah seorang pemainnya ditekling oleh pemain belakang FC Luwai Garment.
PS Teratai Brimob yang didukung fisik prima dan kekompakan tim yang solid berhasil mengalahkan tamunya dengan skor tipis 3-2.

“Pertandingan ini adalah pertandingan kami yang ke-4 setelah kami liburan Puasa. Lawan tim kami sebelumnya adalah PS Eka Dharma, PS Bank Permata, dan PS Acergy. Dalam kesemua petandingan tersebut kami sama sekali tidak pernah memetik kemenangan sekali pun, tetapi tidak apa-apa yang penting adalah silaturahminya,” ujar Ilman N, pimpinan Luwai Garment.(*)

Sumber : http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?berita=Olahraga&id=242172

Kreativitas Luwai untuk PON 2008

Kamis, 22 November 2007
Kreativitas Luwai untuk PON 2008

BALIKPAPAN-Luwai Garment lewat pekerja-pekerja terampilnya terus melakukan terobosan kreatif, khususnya lewat desain kaus inovatif yang ditawarkan ke pasar Kaltim. PON 2008 salah satu momen yang tak akan dilewatkan.
‘’Sudah sejak enam bulan lalu kami mencanangkan program untuk souvenir PON 2008.

Kami sudah merampungkan produk dan konsen di teknik pemasarannya agar bisa tersebar dan mudah didapat oleh seluruh peserta PON nanti,’’ ujar Ilman Nafian, pimpinan Luwai Garment.

Produk yang telah disiapkan antaralain, aneka baju kaos, topi, kemeja, jaket, dan celana. ‘’Kami beri merek East Borneo. Karena sifatnya lebih kepada untuk memeriahkan PON, maka harganya tidak tinggi, cuma 25.000-an. Bahan bagus serta desain dan teknik sablon juga berkualitas,’’ katanya.

Ilman mengatakan, Luwai juga sudah siap dengan armada khusus yang unik untuk memasarkan produk tersebut. Mobil ini akan membuka mini outlet di sejumlah venue PON 2008, baik di Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Tarakan. ‘’Selain itu ada main outlet sebagai pusat penyediaan produk. Siapapun dapat langsung membeli di sini dan melayani pembelian by phone,’ katanya.(*)

Sumber : http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?berita=Balikpapan&id=236645

Lomba Mewarnai Kaos Luwai Garment

Kamis, 4 Oktober 2007
Jadi Hiburan Anak Korban Longsor

BERBEDA dengan lomba mewarnai sebelum-sebelumnya yang menggunakan kertas. Kemarin (3/10), Luwai Garment bekerja sama dengan Demas Production mengadakan lomba mewarnai dengan media kaos, yang bertema Mari Jaga Lingkungan Kita. Maka, lomba ini pun tercatat yang pertama kali digelar.

Event yang diadakan di halaman kampus Akademi Akuntansi Balikpapan, Jl Piere Tendean, ini sangat ramai. Sebanyak 100 anak berusia 5-9 tahun ini sangat antusias mewarnai gambar di kaos yang telah disediakan panitia. Orang tua yang menemani pun tak mau ketinggalan meramaikan.

“Awas nak, catnya tumpah! Ngewarnainnya pelan-pelan biar rapi,” kata salah seorang orang tua yang memandu anaknya.

Cara mewarnai masing-masing anak lucu-lucu. mungkin karena ini kali pertamanya mereka mewarnai di atas kaos dan menggunakan cat air sebagai alat lukisnya. Ada yang mewarnai hanya dengan satu warna, hingga ada yang menggunakan seluruh warna cat air.

Pimpinan Luwai Garment Ilman Nafi’an mengatakan, tujuan diadakannya event ini untuk memberikan hiburan kepada anak-anak yang terkena musibah longsor di di Jl Pier Tendean Telagasari dan Prapatan yang merenggut jiwa dan harta benda.
“Untuk anak-anak yang berada di sekitar tidak dipungut biaya pendaftaran. Sebenarnya banyak yang ingin mengikuti acara ini, tapi sengaja kami batasi pesertanya karena tempat yang terbatas,” katanya.

Lomba ini juga dihibur dengan penampilan dai cilik asal Balikpapan Aminuddin Ilham dan lagu-lagu nasyid. Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan hadiah dan buka puasa bersama. (Daftar pemenang lihat boks)

Pengusaha muda penggemar motor besar ini mengungkapkan, acara itu didukung oleh Demas Prod sebagai EO, Kaltim Post, Bank Bukopin, Olympic, Smart +, Axel Komp, Pocari Sweat dan IMBI Balikpapan.(*/fir)

Sumber : http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?berita=Balikpapan&id=230218

Proaktif dan Kreatif itu Kunci, Tak Perlu Menunggu Subsidi

Rabu, 3 Oktober 2007
Proaktif dan Kreatif itu Kunci, Tak Perlu Menunggu Subsidi

Menikmati Sahur Berbeda, di Akhir Ramadan Istimewa (7)

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) belakangan ini menjadi perhatian berbagai kalangan termasuk pemerintah. Pimpinan Luwai Garment Ilman Nafi’an menyarankan pelaku UMKM supaya menganggap subsidi dari pemerintah itu tidak ada. Maksudnya?

Di Balikpapan, ada Program Penjamin Kredit Daerah (PPKD) dengan sistem risk sharing yang difasilitasi Pemkot Balikpapan, Askrindo, dan Bank BPD selaku instansi teknis. Pemkot pun menyisihkan dari APBD-nya sebesar Rp 2,5 miliar sebagai jaminan manakala terjadi kredit macet. Belum lagi berbagai bantuan pembinaan yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Balikpapan, juga dari dana community development (comdev) perusahaan besar lainnya guna meningkatkan skill SDM pelaku UMKM secara sustainable.

Ilman, yang usaha garment-nya kini berkembang pesat dan menjadi yang terbesar di Kaltim, tetap merendah. Ia tidak ingin memungkiri khittahnya sebagai pelaku UMKM yang mengawali dengan proses yang sama dengan pelaku lainnya. Ketika dikunjungi tim sahur media ini di kediamannya di Jl LKMD, banyak cerita yang diuraikan. Sembari bersantai di halaman belakang rumahnya, ia mau berbagi kunci sukses.
Tentu, bocoran ini terkhusus disampaikan kepada saudara-saudaranya sesama pelaku UMKM lainnya. “Supaya tidak mematikan mental, kita tidak harus takut bersaing untuk menghadapi pelaku UMKM dari daerah lain,” katanya.

Menurut Ilman, ketidaksiapan pelaku UMKM di Balikpapan bukan karena kurang perhatian dari Pemerintah Kota. Justru sebaliknya, Pemkot sudah dianggap cukup melakukan pembinaan. “Sekarang tinggal pelaku usahanya yang harus lebih agresif, lebih kreatif,” tuturnya.

Yang disayangkan adalah ketika ada pelatihan yang digelar, sebagian pengusaha dan pelaku UMKM tidak serius mengikutinya. Seolah acuh tak acuh, padahal pelatihan itu digelar dengan biaya yang tentu tidak sedikit. Di satu sisi, pelatihan diadakan untuk kepentingan pelaku usaha itu sendiri.
“Bagaimana kita bisa maju kalau selalu berharap kucuran dana dan bantuan dari pemerintah. Pemerintah sudah cukup membina, mengarahkan. Sekarang tinggal para pelakunya,” sebut Ilman.

Untuk soal perhatian pemerintah setempat kepada pelaku UMKM, Ilman seringkali membandingkan Balikpapan dengan daerah lain. Di Bandung, misalnya, dalam hal ini, Pemkot Balikpapan jauh lebih peduli. Lalu apa yang kurang?
Diibaratkan jika Pemkot adalah ibu dan pelaku UMKM anaknya, maka kucuran itu adalah susu yang menggiurkan.

“Tapi bagaimana bisa mandiri jika kita selalu berharap disusui? Harus dibarengi upaya usaha dan keinginan untuk meningkatkan kualitas produk dan SDM-nya. Di sini kita bersaing dengan pelaku dari luar. Yang paling sederhana, kita perbaiki manajemen usaha kita sendiri, itu dilakukan agar kita tidak dilibas pengusaha dari luar,” urainya panjang lebar.

Lebih-lebih menjelang PON 2008 nanti, akan banyak pengusaha UMKM dari luar yang siap berkompetisi di Kaltim. “Jika tidak saat ini mempersiapkan diri, apa yang bisa kita diandalkan untuk bersaing nanti.

Sumber : http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?berita=Balikpapan&id=230066

Luwai Garment Ikut Dukung CGH City Balikpapan


Senin, 27 Agustus 2007
Bagi Kaus dan Rompi untuk Penyapu Jalan


BALIKPAPAN-Guna mendukung program Pemerintah Kota dalam mewujudkan Balikpapan menjadi Clean, Green and Healthy (CGH) City, manajemen Luwai Garment menyerahkan bingkisan berupa baju kaus dan rompi keselamatan kepada penyapu jalan.

Kaus berwarna hijau yang ada tulisannya Clean, Green and Healthy City dan rompi kuning itu, diserahkan oleh pimpinan Luwai Garment H Ilman N, dan diterima Koordinator Kebersihan DKPP Balikpapan Sinto Nainggolan, Sabtu pagi (25/8) di Taman Bekapai.

“Baju kaus yang kami serahkan ini sengaja kami buat menyesuaikan dengan tema Balikpapan CGH City, berwarna dasar hijau dengan background dedaunan lengan panjang,” tutur Ilman, seraya menyebutkan, penyerahan kaus dan rompi ini sekaligus bagian dari menyambut HUT ke-11 Luwai Garment.

Lelaki penggemar motor besar ini menambahkan, rompi dilengkapi reflektif agar apabila bekerja malam hari para pekerja tetap dapat terlihat oleh pengendara yang melintas.

“Semoga apa yang kami persembahkan ini dapat memberikan nilai kegunaan, dan semoga bisa menjadi agenda tetap kami setiap tahunnya,” kata Ilman, yang baru membuka cabang lagi di Tarakan untuk memperkuat posisi Luwai sebagai industri garmen terbesar di Kaltim.(*/ji)

Sumber : http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?berita=Balikpapan&id=224908

Rabu, 15 Oktober 2008

Profil Perusahaan


Pabrik Luwai Garment di Balikpapan dan Kantor Marketing di Empat Kota

Luwai Garment adalah perusahaan garmen lokal terdepan yang bergerak dibidang jasa pembuatan produk garmen berupa : kaos (t-shirt, polo-shirt), kemeja, jas, blazer, wearpack, training, jaket, celana panjang, rok, topi, dll.

Luwai Garment berdiri pada tahun 1996. Berawal dengan kesederhanaan namun tetap konsisten pada jasa konveksi berbasis pada kekuatan desain dan fokus pada kualitas serta pelayanan, dimana produk dianggap sebagai sebuah hasil karya yang diciptakan dengan penuh ketelitian, keseriusan, dan kesungguhan dalam orientasi kepuasan.

Luwai Garment berkantor pusat di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kini, Luwai Garment memiliki Kantor Cabang Marketing di beberapa kota di Kaltim diantaranya Samarinda, Bontang, dan Tarakan. Saat ini jumlah karyawan yang bekerja di Luwai Garment mencapai 150 orang, dengan kemampuan produksi yang mencapai 20.000 lembar kaos per bulan (di luar produksi pakaian tekstil).

Semua produk dikerjakan sendiri didukung dengan peralatan produksi yang lengkap berupa 100 mesin jahit listrik, 6 unit mesin bordir komputer, dan meja sablon kapasitas ratusan pieces.

Kunjungi outlet Luwai di :

Balikpapan
Jl. Kauman No. 4 Gn.Pasir Telp. 0542 – 418234
e-mail : luwaikaos@telkom.net

Samarinda
Jl. Slamet Riyadi no. 78 Karang Asam Telp. 0541 – 274657
e-mail : luwaismd@telkom.net

Bontang
Jl. Jend. Sudirman No. 38 Tanjung Laut Telp. 0548 – 5122788
e-mail : luwaibontang@telkom.net

Tarakan
Jl. Mulawarman No. 87 Karang Anyar Pantai Telp. 0551 - 22586
e-mail : luwaitarakan@telkom.net